Sebenarnya dah lama aku baca novel 'TWILIGHT" ru sekarang pengen tak tulis sinopsisnya, yang lagi booming banget, mank sie tu novel udah lama terbitnya tapi gara-gara filmnya muncul, novelnya jadi ikut booming juga. And, do you know? Novel ini masi lumayan baru di Indonesia, ga tau knp bisa telat gitu.
aku mau bagi-bagu dikit cerita yang bener-bener keren di novel seri pertama Twilight ini. Oia, Twilight ada 4 seri, seri pertama tentu aja judulnya Twilight, yg kedua New Moon, yg ketiga, Twilight: Eclipse, n yg terakhir Breaking Down.
Cerita ini bermula ketika Isabella 'Bella' Swan memutuskan buat pindah dari rumah ibunya di Phoenix ke rumah ayahnya di Forks. Kedua tempat ini bisa dibilang amat sangat berbeda. Di Phoenix matahari selalu ada dan hampir tidak pernah hujan sedangkan di Forks malah kebalikannya hujan selalu datang sementara matahari enggan untuk muncul dan Forks merupakan tempat terbasah di Amerika.
Hal ini sebenarnya sangat mengganggu Bella mengingat bella sangat menyukai matahari. Kepindahan ini dilakukannya karena suatu sebab. Keesokannya harinya setelah ia tiba di Forks, ia langsung harus berhadapan dengan orang - orang baru di sekolah barunya tentu. Namun ternyata dia tidak terlalu sulit untuk beradaptasi. Ia mendapatkan teman baru Jessica, angela, Mike dan Eric, dan sepertinya Mike dan Eric ingin menjadi lebih dari sekedar 'Teman'.
Sayang sekali, ga satu pun dari Eric atau Mike menarik perhatian Bella. Bella justru sangat penasaran dengan seorang laki-laki yang tanpa sengaja ia lihat di salah satu meja di kafetaria sekolahnya. Lelaki tersebut amat sangat tampan, bahkan terlalu tampan untuk ukuran manusia. Wajahnya putih pucat namun mulus seperti porselen, matanya hitam legam, rambutnya berwarna perunggu.
Ia duduk bersama dua orang wanita dan dua orang pria. keempat orang tersebut tidak jauh beda dengan lelaki yang Bella ketahui bernama Edward Cullen. Mereka semua saudara, walaupun hanya saudara tiri. Mereka anak dari dr. Carlisle yang sangat terkenal di Forks. Bella menebak bahwa Edward adalah anak yang paling muda.
Ketika mereka tanpa sengaja duduk sebangku di salah satu mata pelajaran. Edward tidak sama sekali menatap Bella, matanya menampakkan kebencian yang sangat mendalam terhadap Bella. Bella sendiri tidak tau kenapa. Beberapa hari kemudian Edward tidak pernah masuk sekolah dan entah kenapa hal tersebut malah membuat Bella penasaran sekaligus tidak mengerti.
Sewaktu kelas B. inggris, Bella sangat terkejut mendengar Edward menyapanya. Dia sangat tidak mengerti mengapa Edward seperti memiliki kepribadian ganda. Sejak saat itulah mereka mulai dekat, hingga akhirnya Bella sadar Bella telah sangat jatuh cinta pada Edward. Namun ternyata tidak segampang itu jatuh cinta dengan orang. Edward menceritakan siapa dirinya yang sebenarnya. Ternyata Edward adalah seorang Vampire yang telah hidup 90 tahun begitu juga saudara-saudara Edward yang lain.
Hal ini tidak membuat Bella takut sama sekali, malah ia terang-terangan memperlihatkan perasaannya terhadap Edward, begitu juga sebaliknya. Awalanya, Edward tidak ingin Bella jatuh cinta padanya. Ia takut kalau sewaktu-waktu ia khilaf dan berusaha membunuh Bella dengan taringnya yang mematikan.
Ia berusaha keras menjauhkan Bella darinya, karena ia yakin kedekatan mereka akan semakin membahayakan Bella. Namun, Bella membantahnya. Ia sangat tidak ingin jauh dari Edward, malah ia lebih memilih menjadi vampire daripada harus kehilangan Edward. Semenjak itu hubungan mereka terus berlanjut. Edward selalu menahan dirinya untuk tidak menerkam orang yang paling dia cintai dan butuhkan.
Tentang tiga hal yang Bella benar-benar yakin:
Pertama, Edward seorang vampir.
Kedua, ada sebagian dirinya---dan Bella tak tahu seberapa dominan bagian itu---yang haus akan darahnya.
Dan ketiga, Bella mencintainya. Dan cinta Bella padanya teramat dalam dan tanpa syarat.
Dan hal yang sangat ditakutkan Edward akhirnya terjadi, seseorang yang sejenis dengan Edward berusaha menyerang Bella. Seorang Vampire bernama Jasper sangat menginginkan darahnya terobsesi Namun dengan cekatan Edward, keempat saudaranya (Jasper, Emmett, Rosalie, Alice), dan juga orang tuannya (Carlisle dan Esme) menyelamatkan Bella. Tentu saja dengan perjuangan panjang.
Untung aja, semua permasalahan tersebut bisa mereka lalui walaupun banyak kejadian menegangkan. Tapi sayang Edward ga selamanya bisa berada dekat dengan Bella. Tentu saja Ia harus pergi, pergi untuk selamanya, untuk memulai kehidupannya dari awal bersama keluarganya tanpa Bella....... Tapi kapan itu bakal terjadi ? Tunggu lanjutannya di seri kedua yang lagi buru-buru aku selesein, New Moon : dua cinta
Yang bener-bener bikin aku salut itu, cara Edward mencintai Bella. Bener-bener tulus and apa adanya. Dia malah nyebut Bella adalah hidupnya. Kereeeen.............
Ketika Isabella Swan pindah ke Forks yang muram, ia bertemu Edward Cullen, cowok misterius sangat memesona yang membuat perasaannya jungkir-balik. Dengan kulit persolon, sepasang mata keemasan, dan suara merdu memikat, Edward sungguh sosok teramat menarik yang membuat Isabella terpikat. Selama ini Edward telah berhasil menyembunyikan identitasnya yang sesungguhnya, tapi Bella bertekad untuk menyingkapkan rahasia paling kelamnya.
Hanya saja Bella sama sekali tidak menyadari bahaya yang menantinya, ketika hubungannya dengan Edward semakin akrab. Dan sanggupkah Bella berpaling dan meninggalkan Edward sebelum segalanya terlambat dan tak ada jalan kembali baginya?
Ada sekitar belasan karakter dalam cerita ini, tapi sebagian besar terasa “numpang lewat”, yang kadar “numpang lewat”-nya menurut saya sampai separah “karakter minor itu dibunuh baru deh jadi gejolak, tapi itu juga gak bakal lama-lama amat”. Tapi berhubung novel ini bersambung, saya agak berharap karakter-karakter minor tersebut nantinya lebih berkembang seiring dengan berjalannya cerita. (sejujurnya, saya paling kasihan dengan tokoh-tokoh vampir lainnya, keluarga Edward yang lainnya, mereka berperan banyak tapi terasa seperti tidak penting karena Bella hanya fokus pada Edward, Edward, dan Edward)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar