G- Force movie
Cerita berwal ketika sekumpulan agen yang di pimpin oleh Ben dan Marcie yang beranggotakan Hamster yang bernama Darwin, Juarez, Blaster dan seekor tikus tanah bernama Speckles atau disebut mole. Mereka dibekali pengetahuan yang bahkan melebihi manusia tidak seperti hewan peliharaan biasa. Tugas pertama yang harus mereka lakukan adalah mencari tahu tentang Clusterstorm yang akan menghancurkan kehidupan di bumi seperti yang telah digambarkan, mereka kira itu bissa membuktikan bahwa agen Ben siap melaksanakan tugas itu tanpa bantuan manusia. Tapi ketika Darwin masuk kedalam ruangan yang sebentar lagi akan diumumkan peluncuran produk tersebut, diam – diam di menyelinap masuk dan mendownload program tersebut sebagai bukti bahwa mereka benar-benar akan menghancurakan dan memecah belah dunia melalui peluncuran tapi ternyata mereka tertipu karena yang diluncurkan adalah mesin – mesin yang bisa bergerak dan membunuh manusia untuk menguasai bumi.
Darwin mulai kebingungan kenapa file yang dia dapat berisi gambaran coffeemaker, kemudian agen Jeb menyuruh menghentikan operasional yang dilakukan Ben. Mereka bermaksud menangkap para hamster dan membawanya sebagai bahan bukti tapi berkat bantuan Marcie, mereka berhsail kabur melalui celah seperti pesawat tapi kecil bentuknya sangat pas dengan ukuran tubuh mereka. Tidak pernah menduga kalau mereka masuk kedalam kandang yang dikira pas untuk tempat bersembunyi mereka. Akhirnya sampai juga mereka di pet shop dan bertemu dengan Hurley yang menganggap Darwin sebagai saudaranya. Tapi akhirnya mereka terpisah satu persatu hanya Juarez dan Blaster yang berada satu rumah didalamnya sedangkan Darwin keluar bersama Hurley karena Speckles sudah meninggal didalam truk sampah. Sebelumnya Darwin sudah menyuruh Mooch seekor lalat untuk memberitahu Ben bahwa mereka ada di pet shop tapi Ben terlambat datang, mereka sudah pergi.
Akhirnya Juarez dan Blaster berhasil keluar dari rumah yang selama ini mengurungnya bersamaan dengan itu pula Darwin berusaha untuk membawa bukti bahwa clusterstorm itu benar. Dia mengambil sasuatu yang ada dalm coffeemaker tersebut tapi malah balik menyerang dan menyebabkan mereka harus berusaha melumpuhkanya. Mereka berhasil dan pulang kembali pada Ben dan Marcie, ternyata Juarez dan Blaster sudah berada disana lebih dulu. Kemudian Ben menceritakan pada mereka masa lalu yang selama ingin mereka ketahui. Itu membuat Darwin dan kawan-kawan sadar bahwa mereka adalah hamster special yang tidak semua hamster bisa. Kemudian Darwin menyuruh Ben bergegas dengan memnunjukan coffeemaker tersebut dan melakukan penyelidikan untuk menggagalkan peluncuran tersebut. Tiba-tiba sebagian agen dari pemerintah dan menyuruh Ben untuk menangkap para hamster, tapi mereka gagal dan para guinea pigs berhasil meloloskan diri.
Kemudian pihak peluncuran menyesali karena peluncuran beralik menyerang meraka. Semua alat elektronik berubah jadi hidup dan menguasai mereka, tapi akhirnya Darwin dan kawan – kawan berhasil masuk untuk menggagalkan. Tak pernah menyangkan mereka bertemu dengan Speckles yang ternyata adalah dalang dari semua ini yang merasa tertindas oleh manusia karena keluaraganya dimusnahkan oleh manusia dan berjanji untuk membalasnya. Pihak peluncuran juga tidak pernah menyangka bahwa selama ini musuh mereka adalah seekor Mole yang bernama Yanzhu yang dalam artian bahasa cinanya adalah tikus tanah. Speckles bangkit dengan kekutaan robotnya yang besar dan menyerang pemerintahan dengan mnghancurkan bascamp mereka.
Akhirnya Darwin menyadarkan Speckles bahwa perbuatan yang selama ini adalah salah, iapun sadar dan kembali untuk menghancurkan robot tersebut tapi sudah terlambat kemudian Darwin memasukin file virus tersebut untuk mneghancurkanya, robih dan kemudian jatuh berantakan. Disaat itu pula Hurley jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri karena tergencat besi, Juarez pun tidak tahan melihatnya diapun menangis dan Blaster menganggap bahwa Blaster adalah pahlawanya, Speckles pun menyesal dan menyalahkan dirinya akan kematian Hurley, tapi ketika Darwin mengatakan bahwa dia akan menganggap Hurley sebagai saudaranya, iapun sadar dan memeluk kegiranganya pada Darwin. Mereka berhasil dan mendapatkan lencana dari pemerintah sebagai special agents.
Belajar didunia maya menyenangkan, tidak menjenuhkan dan pastinya banyak hal yang aku peroleh didalamnya, film, music baru update terus, so jangan males-males..
Rabu, 23 Desember 2009
The Host The wonderer by Stephanie Meyer
The Host “the wanderer” by Stephanie Meyer
Aku tak pernah menyangka bisa baca buku setebal ini lagi, berawal dari bukunya Christopher Paolini dengan sekuelnya Eragon, Eldest dan kemudian Brisingr yang menggetarkan jantung hatiku ketika membacanya hingga berakhir dan aku menunggu buku keempatnya yang menurutku akan jauh lebih hebat lagi, sayang filmnya kurang begitu mendapat tempat seperti bukunya yang menurut aku keren banget, tapi tetap semangat buat aku untuk menantinya. Nama judul buku yang baru aja aku baca judulnya “The Host” the wanderer alias sang pengembara yang bercerita tentang makhluk planet lain yang datang ke bumi untuk mencari inang baru supaya dapat melanjutkan kehidupanya seperti sebelumnya, ini mungkin kehidupan yang kesekian kalinya wat wanda nama panggilan the wanderer, yang sebelumnya pernah hidup sebagai beruang, lumba-lumba dan bunga mungkin juga sebagai kambing ataupun serigala yang pernah ia jalani, dia berbentuk seperti cacing berwarna perak yang menempel pada tubuh yang ia masuki dan memiliki pemikiran yang sama seperti manusia bahkan lebih hebat lagi.
Cerita berawal ketika the wanderer datang ke bumi dan mencari inang baru. Bukan hanya dia yang mencari inang baru tapi semua makhluk yang sama seperti dia, tapi dalam bentuknya ada berbagai macam jenisnya dan keistimewaanya. Seperti halnya sang Pencari yang bertugas memburu para inang yang berhianat dan bergabung dengan manusia, sang Penyembuh yang bertugas menyembuhkan setiap orang yang terluka dengan kelembutan hatinya karena dia baik dan ramah tentunya. Pertemuanpun terjadi ketika Wanda memasuki tubuh Melanie sebagai inangnya, diluarnya memang tubuh Melanie tapi dia tidak mati hanya berkeliaran di dalam pikiran Wanda yang sebenarnya dia hanya menumpang karena yang menjalankan dan menggerakan tubuh Melanie hanyalah Wanda. Berpikir bahwa mereka bisa bekerja sama dalam mengatasi masalah yang terjadi antara manusia dan para jiwa istilahnya.
Tadinya sempat Melanie beronyak ia tidak mau kalau tubuhnya dikuasai oleh Wanda tapi pada akhirnya Melanie mau menerimanya dan merekapun menjadi sahabat yang saling menyayangi walaupun kadang – kadang beda pendapat, itulah yang namanya sahabat kata Stephanie, aku percaya. Apalagi ketika Wanda dihadapkan dengan lelaki yang bernama Jared, orang yang sangat dicintai oleh Melanie sejak dulu sebelum Wanda masuk ke dalam tubuhnya. Ingatan- ingatan Melanie membangkitkan semua kenangan yang ada tentang Jared bahwa Wanda pun mencintainya hanya karena Melanie yang setiap saat ingin berada didekatnya. Tapi Jared membenci Wanda waktu tahu kalau dia yang mengambil tubuh Melanie bahkan mau membunuh Wanda. Berkat Jamie adik Melanie yang sangat menyayangi Wanda seperti ia menyayangi Melanie akhirnya Jared sadar bahwa Melanie masih berada disana cuma tubuhnya yang dikendalikan oleh Wanda. Kemudian Ian, lelaki yang sangat mencintai Wanda dalam bentuk apapun dan dia mencintainya bukan karena tubuh Melanie, bahkan Melanie membenci Ian ketika dia menyentuh Wanda. Ian pun tahu kalau cintanya pada Wanda membuat Jared cemburu karena tubuhnya adalah tubuh kekasihnya. Ian tak perduli akan hal itu asalkan dia bisa berada tetap disampingnya itu sudah membuatnya bahagia, makanya dia tidak pernah jauh dari Wanda, dia selalu menjaganya kapanpun bahkan Ian selalu menggenggam tanganya dan tidak pernah melepaskanya.
Kekacauan terjadi ketika Kyle mau membunuh Wanda, tapi dia gagal karena dia kewalahan menghadapi Wanda yang membuatnya mau terjatuh kedalam sungai yang panas dalam gua, Wanda pun menyelamatkanya walaupun Melanie yang didalamnya menginginkan kematian Kyle. Kyle disidang ditengah2 oleh para anggota manusia, dan yang memutuskan berhak tidaknya adalah Jeb, dia memberikan pilihan kalau Kyle sampai menyakiti Wanda lagi dia akan ditembak dengan senapanya yang tidak pernah lepas dari tanganya ataupun dengan hukuman membiarkanya pergi dan menolaknya untuk bergambung dengan anggota ini. Keputusan menyebutkan untuk tetap membiarkan Kyle tetap tinggal tapi dengan syarat yang telah ditetapkan oleh Jeb, Kyle pun setuju padahal sebelumnya Ian yang merupakan adiknya sendiri menginginkan kematian Kyle, tapi Wanda melarangnya. Begitu juga Jared yang tadinya tidak menyukai Wanda pun membela bahwa tindakan yang dilakukan Wanda adalah benar tidak seharusnya ia membencinya.
Doc adalah orang yang selalu menyembuhkan orang yang sakit seperti ketika Walter mau mengakhiri hidupnya tapi dia gagal karena dia sudah tidak bisa diselamatkan lagi dan itu membuat Wanda bersedih dan menangisi kepergian Walter, begitu juga dengan Jamie. Penjarahan terjadi pertama kalinya dan itu membuat Wanda khawatir terhadapnya karena ketika mereka pulang Jamie terluka di kakinya karena pisau yang menusuknya, Wanda pun bergegas dan menyuruh Doc untuk mengobatinya. Ketika dia tahu bahwa mereka menutup – menutupi kejadian yang sedang mereka sembunyikan, akhirnya Wanda dengan sengaja mencari tahu dan tanpa ia pikir panjang ia melihat kejadian itu, bahwa ia selama ini ia bersama monster yang tega membunuh anak kecil bersama jiwa-jiwa yang ada didalamnya.
Diapun lari, Ian dan Jared pergi mengejarnya mencoba untuk menjelaskan tapi Wanda tetap tidak mau. Ian dengan sangat lembut memberikan perhatian dan ia tidak pernah meninggalkanya selalu menjaganya selama 3 hari itu tanpa ucapan ataupun pekataan yang kleuar dari mulutnya. Pada akhirnya Jeb datang dan menyuruh Ian pergi kemudian ia menjelaskan bahwa yang mereka lakukan semata – mata hanya untuk melindungi rasnya. Wanda pun sadar dan mulai bangkit dari keterpurukanya, perlahan – lahan dia mau makan makanan yang dibawakan oleh Ian karena Jeb tahu Jamie sedang sekarat dan membutuhkan Wanda disampingnya. Wanda tidak sanggup melihat Jamie tidak sadarkan diri, dia butuh Melanie, tapi Melanie tidak ada dipikiranya kemana dia akhirnya dia pergi dengan menarik tangan Ian supaya dia ikut bersamanya. Dia menyuruh Ian menciumnya untuk membuat Melanie kembali, tapi usaha itu tidak berhasil akhirnya Ian memanggil Jared untuk datang dan kemudian Jared menciumnya dan membuat Melanie kembali, akhirnya pikir Wanda.
Wanda pun memutuskan untuk menjarah untuk mendapatkan obat untuk Jamie, diapun berhasil dan akhirnya Jamie pun sembuh, semua orang menganga bahkan juga Doc yang selama ini tidak bisa berbuat seperti itu.
Hari itupun datang dimana Wanda harus kembali ke planetnya dan membuat Melanie kembali pada keluarganya, tapi tadinya Melanie menolaknya karena ia tahu Wanda lebih dibutuhkan ketimbang dirnya. Wanda pun menjelaskan dan Melanie mulai mengerti karena tidak ada yang bisa menjelaskan dan menghalangi keputusan Wanda. Tapi Ian menolaknya dan ia tidak mau kalau Wanda pergi dari kehidupanya karena dia sangat mencintainya begitu juga Wanda yang sudah menganggap Ian sebagai sauhnya yang membuat Wanda bahagia menjalani hidup di tengah-tengah manusia. Wanda mengajari Doc bagaimana memisahkan antara jiwa dan manusia tanpa harus membunuhnya, Doc menangis karena tidak sanggup melakukan hal itu tapi Doc sudah berjanji kepadanya. Akhirnya Wanda diam – diam pergi ke ruangan dimana Doc menantinya dengan meninggalkan Ian yang tadi mendekapnya. Selamat tinggal Ian orang yang sangat dia cintai lebih dari hidupnya sendiri walaupun ada bayang – bayang Jared dikepalanya, tapi ia tahu kalau dia milik Melanie.
Haripun telah berlalu ketika Wanda sadarkan diri dihadapan mereka dengan tubuh barunya walaupun ia lebih muda dari Melanie, dia pikir telah kembali ke planet dimana dia berasal dan menjadi bunga seperti dulu. Tapi ini bukan aku manusia kembali seperti dulu, Ian berada disebelahnya dan menggenggam Wanda tanpa mau melepaskanya lagi. Jared, Melanie, Jamie, Jeb, Doc dan yang lainya di depanya memandangnya tersenyum gembira, Wanda tersenyum karena dia tahu bahwa dia akan menjalani kehidupan sebagai manusia sekali lagi untuk 10 kehidupanya.
Selesai juga buat synopsis The Host The Wanderer, setelah dulu Twilight, New Moon, Eclipse, dan Breaking Dawn, aku akan menunggu lagi buku yang lain dari Stephanie Meyer semoga aku tidak ketinggalan.
Aku tak pernah menyangka bisa baca buku setebal ini lagi, berawal dari bukunya Christopher Paolini dengan sekuelnya Eragon, Eldest dan kemudian Brisingr yang menggetarkan jantung hatiku ketika membacanya hingga berakhir dan aku menunggu buku keempatnya yang menurutku akan jauh lebih hebat lagi, sayang filmnya kurang begitu mendapat tempat seperti bukunya yang menurut aku keren banget, tapi tetap semangat buat aku untuk menantinya. Nama judul buku yang baru aja aku baca judulnya “The Host” the wanderer alias sang pengembara yang bercerita tentang makhluk planet lain yang datang ke bumi untuk mencari inang baru supaya dapat melanjutkan kehidupanya seperti sebelumnya, ini mungkin kehidupan yang kesekian kalinya wat wanda nama panggilan the wanderer, yang sebelumnya pernah hidup sebagai beruang, lumba-lumba dan bunga mungkin juga sebagai kambing ataupun serigala yang pernah ia jalani, dia berbentuk seperti cacing berwarna perak yang menempel pada tubuh yang ia masuki dan memiliki pemikiran yang sama seperti manusia bahkan lebih hebat lagi.
Cerita berawal ketika the wanderer datang ke bumi dan mencari inang baru. Bukan hanya dia yang mencari inang baru tapi semua makhluk yang sama seperti dia, tapi dalam bentuknya ada berbagai macam jenisnya dan keistimewaanya. Seperti halnya sang Pencari yang bertugas memburu para inang yang berhianat dan bergabung dengan manusia, sang Penyembuh yang bertugas menyembuhkan setiap orang yang terluka dengan kelembutan hatinya karena dia baik dan ramah tentunya. Pertemuanpun terjadi ketika Wanda memasuki tubuh Melanie sebagai inangnya, diluarnya memang tubuh Melanie tapi dia tidak mati hanya berkeliaran di dalam pikiran Wanda yang sebenarnya dia hanya menumpang karena yang menjalankan dan menggerakan tubuh Melanie hanyalah Wanda. Berpikir bahwa mereka bisa bekerja sama dalam mengatasi masalah yang terjadi antara manusia dan para jiwa istilahnya.
Tadinya sempat Melanie beronyak ia tidak mau kalau tubuhnya dikuasai oleh Wanda tapi pada akhirnya Melanie mau menerimanya dan merekapun menjadi sahabat yang saling menyayangi walaupun kadang – kadang beda pendapat, itulah yang namanya sahabat kata Stephanie, aku percaya. Apalagi ketika Wanda dihadapkan dengan lelaki yang bernama Jared, orang yang sangat dicintai oleh Melanie sejak dulu sebelum Wanda masuk ke dalam tubuhnya. Ingatan- ingatan Melanie membangkitkan semua kenangan yang ada tentang Jared bahwa Wanda pun mencintainya hanya karena Melanie yang setiap saat ingin berada didekatnya. Tapi Jared membenci Wanda waktu tahu kalau dia yang mengambil tubuh Melanie bahkan mau membunuh Wanda. Berkat Jamie adik Melanie yang sangat menyayangi Wanda seperti ia menyayangi Melanie akhirnya Jared sadar bahwa Melanie masih berada disana cuma tubuhnya yang dikendalikan oleh Wanda. Kemudian Ian, lelaki yang sangat mencintai Wanda dalam bentuk apapun dan dia mencintainya bukan karena tubuh Melanie, bahkan Melanie membenci Ian ketika dia menyentuh Wanda. Ian pun tahu kalau cintanya pada Wanda membuat Jared cemburu karena tubuhnya adalah tubuh kekasihnya. Ian tak perduli akan hal itu asalkan dia bisa berada tetap disampingnya itu sudah membuatnya bahagia, makanya dia tidak pernah jauh dari Wanda, dia selalu menjaganya kapanpun bahkan Ian selalu menggenggam tanganya dan tidak pernah melepaskanya.
Kekacauan terjadi ketika Kyle mau membunuh Wanda, tapi dia gagal karena dia kewalahan menghadapi Wanda yang membuatnya mau terjatuh kedalam sungai yang panas dalam gua, Wanda pun menyelamatkanya walaupun Melanie yang didalamnya menginginkan kematian Kyle. Kyle disidang ditengah2 oleh para anggota manusia, dan yang memutuskan berhak tidaknya adalah Jeb, dia memberikan pilihan kalau Kyle sampai menyakiti Wanda lagi dia akan ditembak dengan senapanya yang tidak pernah lepas dari tanganya ataupun dengan hukuman membiarkanya pergi dan menolaknya untuk bergambung dengan anggota ini. Keputusan menyebutkan untuk tetap membiarkan Kyle tetap tinggal tapi dengan syarat yang telah ditetapkan oleh Jeb, Kyle pun setuju padahal sebelumnya Ian yang merupakan adiknya sendiri menginginkan kematian Kyle, tapi Wanda melarangnya. Begitu juga Jared yang tadinya tidak menyukai Wanda pun membela bahwa tindakan yang dilakukan Wanda adalah benar tidak seharusnya ia membencinya.
Doc adalah orang yang selalu menyembuhkan orang yang sakit seperti ketika Walter mau mengakhiri hidupnya tapi dia gagal karena dia sudah tidak bisa diselamatkan lagi dan itu membuat Wanda bersedih dan menangisi kepergian Walter, begitu juga dengan Jamie. Penjarahan terjadi pertama kalinya dan itu membuat Wanda khawatir terhadapnya karena ketika mereka pulang Jamie terluka di kakinya karena pisau yang menusuknya, Wanda pun bergegas dan menyuruh Doc untuk mengobatinya. Ketika dia tahu bahwa mereka menutup – menutupi kejadian yang sedang mereka sembunyikan, akhirnya Wanda dengan sengaja mencari tahu dan tanpa ia pikir panjang ia melihat kejadian itu, bahwa ia selama ini ia bersama monster yang tega membunuh anak kecil bersama jiwa-jiwa yang ada didalamnya.
Diapun lari, Ian dan Jared pergi mengejarnya mencoba untuk menjelaskan tapi Wanda tetap tidak mau. Ian dengan sangat lembut memberikan perhatian dan ia tidak pernah meninggalkanya selalu menjaganya selama 3 hari itu tanpa ucapan ataupun pekataan yang kleuar dari mulutnya. Pada akhirnya Jeb datang dan menyuruh Ian pergi kemudian ia menjelaskan bahwa yang mereka lakukan semata – mata hanya untuk melindungi rasnya. Wanda pun sadar dan mulai bangkit dari keterpurukanya, perlahan – lahan dia mau makan makanan yang dibawakan oleh Ian karena Jeb tahu Jamie sedang sekarat dan membutuhkan Wanda disampingnya. Wanda tidak sanggup melihat Jamie tidak sadarkan diri, dia butuh Melanie, tapi Melanie tidak ada dipikiranya kemana dia akhirnya dia pergi dengan menarik tangan Ian supaya dia ikut bersamanya. Dia menyuruh Ian menciumnya untuk membuat Melanie kembali, tapi usaha itu tidak berhasil akhirnya Ian memanggil Jared untuk datang dan kemudian Jared menciumnya dan membuat Melanie kembali, akhirnya pikir Wanda.
Wanda pun memutuskan untuk menjarah untuk mendapatkan obat untuk Jamie, diapun berhasil dan akhirnya Jamie pun sembuh, semua orang menganga bahkan juga Doc yang selama ini tidak bisa berbuat seperti itu.
Hari itupun datang dimana Wanda harus kembali ke planetnya dan membuat Melanie kembali pada keluarganya, tapi tadinya Melanie menolaknya karena ia tahu Wanda lebih dibutuhkan ketimbang dirnya. Wanda pun menjelaskan dan Melanie mulai mengerti karena tidak ada yang bisa menjelaskan dan menghalangi keputusan Wanda. Tapi Ian menolaknya dan ia tidak mau kalau Wanda pergi dari kehidupanya karena dia sangat mencintainya begitu juga Wanda yang sudah menganggap Ian sebagai sauhnya yang membuat Wanda bahagia menjalani hidup di tengah-tengah manusia. Wanda mengajari Doc bagaimana memisahkan antara jiwa dan manusia tanpa harus membunuhnya, Doc menangis karena tidak sanggup melakukan hal itu tapi Doc sudah berjanji kepadanya. Akhirnya Wanda diam – diam pergi ke ruangan dimana Doc menantinya dengan meninggalkan Ian yang tadi mendekapnya. Selamat tinggal Ian orang yang sangat dia cintai lebih dari hidupnya sendiri walaupun ada bayang – bayang Jared dikepalanya, tapi ia tahu kalau dia milik Melanie.
Haripun telah berlalu ketika Wanda sadarkan diri dihadapan mereka dengan tubuh barunya walaupun ia lebih muda dari Melanie, dia pikir telah kembali ke planet dimana dia berasal dan menjadi bunga seperti dulu. Tapi ini bukan aku manusia kembali seperti dulu, Ian berada disebelahnya dan menggenggam Wanda tanpa mau melepaskanya lagi. Jared, Melanie, Jamie, Jeb, Doc dan yang lainya di depanya memandangnya tersenyum gembira, Wanda tersenyum karena dia tahu bahwa dia akan menjalani kehidupan sebagai manusia sekali lagi untuk 10 kehidupanya.
Selesai juga buat synopsis The Host The Wanderer, setelah dulu Twilight, New Moon, Eclipse, dan Breaking Dawn, aku akan menunggu lagi buku yang lain dari Stephanie Meyer semoga aku tidak ketinggalan.
my experience in Jakarta
Waktu itu aku berjalan tak tentu arah mendatangi kota besar yang selama ini aku tak tahu benar letak semua tempat disana, tapi ku dengan senang hati menjalaninya ya sekedar cari pengalaman di kota besar. Aku berangkat dari Semarang menuju Jakarta pada malam hari cos panggilan itu mendadak adanya, interview yang harus dimulai jam dua siang dan untungnya aku masih diberi kesempatan datang kesana walaupun aku telat karena pada saat itu hujan turun sangat deras di daerah Ancol, seperti dibakar debu yang panas pada saat itu, mungkin juga karena daerah pesisir pantai sehingga hujan turunpun tidak mempengaruhinya tetep aja panas berdebu dan sangat membuatku tidak karuan ada rasa khawatir pada saat itu. Ku nekat ja mulai turun dari Grogol ku menuju Tanjung Priok dan kemudian naik angkot yang menuju Ancol, tadinya sempat dibuat muter – muter ma supirnya tapi untungnya ada yang baik hati menunjukan jalanya dan sekaligus membuat pikiran negatifku terhadap Jakarta yang penuh dengan orang jahat, pencopet, perampok bahkan penjarah yang setiap saat bisa membuat orang – orang baru sepertiku takut untuk datang kesana. Tapi semua itu ternyata tidak sesuai dengan apa yang aku pikirkan, ternyata masih banyak orang ramah disana dan dengan kelembutan hatinya mau menolongku. Terima kasih.
Setelah aku menunjukan alamat yang mau aku tuju, langsung diberikan detail – detail dimana tempat itu berada mulai dari naik angkot yang mana sampai harga yang biasanya ditarik oleh para supirnya. Aku tak pernah menyangka padahal dulu orang – orang bilang, “kamu tu percuma kalau datang kesana ga da orang yang akan memberikanmu jawaban kalau kamu bertanya bahkan kamu akan ditipu habis – habisan”, katanya. Akhirnya pernyataan itu aku buktikan apakah hanya keburuntunganku saja atau memang benar, aku hanya bisa berpikir bahwa di belahan dunia ini pasti masih banyak orang baik yang setiap saat akan menolongku walaupun terkadang susah untuk mencarinya. Itulah yang membuatku terkesan untuk suatu saat nanti pergi kesana bahkan kalau memang memungkinkan kerja disana, aku tak pernah yang merasakan kapok untuk datang kesana. Aku duduk di angkotan dan aku melihat semua orang memandangku “apakah mereka tahu kalau aku orang baru atau orang yang baru pertama kali datang ke Jakarta?” pikirku saat itu. Aku bersikap cuek biarlah orang tahu aku orang baru, lagian mereka bahkan tidak akan perduli dengan adanya alku disitu kecuali kalau aku melakukan tindakan yang memalukan diriku sendiri disana. Tibalah saatnya aku tiiba ditempat yang aku tuju, aku mendatangi supir dan berkata “Hotel Alexis” itulah tujuanku. Pastinya orang – orang berpikir bahwa aku kerja disitu padahal kalau dicermati dan dilihat dengan sungguh – sungguh aku termasuk orang yang tidak sesuai untuk kerja disitu ya berdasarkan pakaian yang aku kenakan. Sangat sangat unformal banget.
Setelah tiba disana aku bertanya kepada seorang wanita yang menjaga parkiran utama samping Hotel Alexis tersebut, orangnya sangat tidak ramah padaku, tidak ada senyum tidak ada gurauan ataupun canda yang Nampak dari wajahnya, hanya wajah murung yang ia perlihatkan padaku dengan omongan yang ketus seperti tidak ada rasa ikhlas ketika menjawab beribu pertanyaan yang aku lontarkan. “kamu prig saja kesana terus lurus nanti ambil kanan” berkatalah dia seperti itu, simple, padat, actual tapi tidak terpercaya, dalam hatiku tertawa kecil sambil ngomong yang ga ga pada mbanya. Aku datang ternyata sudah ada orang disana dan bukan hanya aku yang telat masih ada orang lain lagi yang datang terlambat, untungnya diriku, ya meskipun tadinya aku ngirim sms kepada bapaknya kalau – kalau aku datang terlambat apakah masih dikasih kesempatan untuk interview atau tidak, ternyata masih. “bapak yang baik hati” kataku sambil syum sana sini.
Menunggu dan menunggu yang akhirnya aku lakukan disana ya sama seperti yang lainya, duduk menunggu giliran, sambil nunggu aku dengar ada 2 orang ngomong logat jawa, wah asik ney ternyata jauh – jauh kesana orang jawa juga ketemunya. Ku tertawa renyah bersama mereka sambl ngobrol tentang masa lalu sebelum datang ke Jakarta dan mempertemukan kita disini, da yang dari Solo, Jogja, Surabaya dan aku sendiri dari Semarang walaupun ga asli juga. Aku heran kenapa aku sendiri yang dari fakultas pendidikan, background mereka sastra, duh aku sempat ciut nyaliku membayangkan betapa kecilnya aku disana. Tapi aku tak berkecil hati lagian mereka juga sama – sama kayak aku belum pernah melakukan ataupun mendengar hal seperti ini. Tenang” pikirku. Kesempatan itupun datang inilah giliranku untuk di tes, interview sebentar dan akhirnya the lead of company asked me what I had to do. I dare myself to try translating the movie a new movie that I’d ever watched before, it’s really different. I focused to that movie and step by step begin to translate it, but I’m surrender in the middle of show I can’t. Coz it’s very difficult for me and fast talk that I really didn’t know about it. Finally I gave up and said to him that I can’t, so it meant I didn’t make it. Perhaps, it’s not my chance to work there but I was so happy to have a chance to surround Jakarta by myself and had new experience course.
I went home after taking along to get the bus and I had to turn around the city to reach my sister’s house in Tangerang, so far away from Ancol. At last I came back and took a walk. It’s about 7 pm, the night coming after me. It’s supposed to be late to come home. After spending my time there, I decided to get back to Semarang on Tuesday coz there’s no more I can do there. I took by bus and took by train then.
Setelah aku menunjukan alamat yang mau aku tuju, langsung diberikan detail – detail dimana tempat itu berada mulai dari naik angkot yang mana sampai harga yang biasanya ditarik oleh para supirnya. Aku tak pernah menyangka padahal dulu orang – orang bilang, “kamu tu percuma kalau datang kesana ga da orang yang akan memberikanmu jawaban kalau kamu bertanya bahkan kamu akan ditipu habis – habisan”, katanya. Akhirnya pernyataan itu aku buktikan apakah hanya keburuntunganku saja atau memang benar, aku hanya bisa berpikir bahwa di belahan dunia ini pasti masih banyak orang baik yang setiap saat akan menolongku walaupun terkadang susah untuk mencarinya. Itulah yang membuatku terkesan untuk suatu saat nanti pergi kesana bahkan kalau memang memungkinkan kerja disana, aku tak pernah yang merasakan kapok untuk datang kesana. Aku duduk di angkotan dan aku melihat semua orang memandangku “apakah mereka tahu kalau aku orang baru atau orang yang baru pertama kali datang ke Jakarta?” pikirku saat itu. Aku bersikap cuek biarlah orang tahu aku orang baru, lagian mereka bahkan tidak akan perduli dengan adanya alku disitu kecuali kalau aku melakukan tindakan yang memalukan diriku sendiri disana. Tibalah saatnya aku tiiba ditempat yang aku tuju, aku mendatangi supir dan berkata “Hotel Alexis” itulah tujuanku. Pastinya orang – orang berpikir bahwa aku kerja disitu padahal kalau dicermati dan dilihat dengan sungguh – sungguh aku termasuk orang yang tidak sesuai untuk kerja disitu ya berdasarkan pakaian yang aku kenakan. Sangat sangat unformal banget.
Setelah tiba disana aku bertanya kepada seorang wanita yang menjaga parkiran utama samping Hotel Alexis tersebut, orangnya sangat tidak ramah padaku, tidak ada senyum tidak ada gurauan ataupun canda yang Nampak dari wajahnya, hanya wajah murung yang ia perlihatkan padaku dengan omongan yang ketus seperti tidak ada rasa ikhlas ketika menjawab beribu pertanyaan yang aku lontarkan. “kamu prig saja kesana terus lurus nanti ambil kanan” berkatalah dia seperti itu, simple, padat, actual tapi tidak terpercaya, dalam hatiku tertawa kecil sambil ngomong yang ga ga pada mbanya. Aku datang ternyata sudah ada orang disana dan bukan hanya aku yang telat masih ada orang lain lagi yang datang terlambat, untungnya diriku, ya meskipun tadinya aku ngirim sms kepada bapaknya kalau – kalau aku datang terlambat apakah masih dikasih kesempatan untuk interview atau tidak, ternyata masih. “bapak yang baik hati” kataku sambil syum sana sini.
Menunggu dan menunggu yang akhirnya aku lakukan disana ya sama seperti yang lainya, duduk menunggu giliran, sambil nunggu aku dengar ada 2 orang ngomong logat jawa, wah asik ney ternyata jauh – jauh kesana orang jawa juga ketemunya. Ku tertawa renyah bersama mereka sambl ngobrol tentang masa lalu sebelum datang ke Jakarta dan mempertemukan kita disini, da yang dari Solo, Jogja, Surabaya dan aku sendiri dari Semarang walaupun ga asli juga. Aku heran kenapa aku sendiri yang dari fakultas pendidikan, background mereka sastra, duh aku sempat ciut nyaliku membayangkan betapa kecilnya aku disana. Tapi aku tak berkecil hati lagian mereka juga sama – sama kayak aku belum pernah melakukan ataupun mendengar hal seperti ini. Tenang” pikirku. Kesempatan itupun datang inilah giliranku untuk di tes, interview sebentar dan akhirnya the lead of company asked me what I had to do. I dare myself to try translating the movie a new movie that I’d ever watched before, it’s really different. I focused to that movie and step by step begin to translate it, but I’m surrender in the middle of show I can’t. Coz it’s very difficult for me and fast talk that I really didn’t know about it. Finally I gave up and said to him that I can’t, so it meant I didn’t make it. Perhaps, it’s not my chance to work there but I was so happy to have a chance to surround Jakarta by myself and had new experience course.
I went home after taking along to get the bus and I had to turn around the city to reach my sister’s house in Tangerang, so far away from Ancol. At last I came back and took a walk. It’s about 7 pm, the night coming after me. It’s supposed to be late to come home. After spending my time there, I decided to get back to Semarang on Tuesday coz there’s no more I can do there. I took by bus and took by train then.
Langganan:
Postingan (Atom)