home sweet home

Jumat, 20 Juli 2012

Ramadhan pertama

menjelang puasa tak banyak yang aku lakukan, ini hari pertama aku menjalani puasa... kemaren itu masih sore, matahari diufuk barat memancarkan cahaya cerahnya kepermukaan bumi ini, dan aku tahu dari sudut aku mengendarai motorku, aku melihat keindahan sore itu, sepulang kerja dan aku merasakan betapa hangatnya sinar itu merasuk kedalam tubuhku. perlahan aku mensyukuri nikmat Tuhan yang begitu besarnya kepada umatNya, menarik nafas betapa beruntungnya orang - orang yang melihat sinar itu didalam kehidupan sorenya. terkadang terselip tanya dalam pandanganku apakah semua kehidupan didunia ini akan ada ujungnya, seperti keindahan pada diri manusia yang jikalau semakin tua mereka akan semakin habis usia. menjelang terawehpun aku masih berpikir dan terus berpikir, aku habiskan waktuku sebentar untuk merenungi kejadian alam disekitarku, walau pada akhirnya aku harus menilik kedalam bahwa ada harapan yang masih tercipta antara sang Khalik dan para hambaNya. sebentar aku pergi kemasjid pada waktu adzan Isya berkumandang dan aku bersama teman-teman kosku bersama menuju Masjid. berpakain koko dan sarung serta peci nempel dikepala kemudian untuk sajadah yang nyantol dipundak, betapa miripnya kami dengan anak - anak pesantren... dan sejenak menikmati lantunan ayat - ayat suci Alquran yang dilafalkan oleh imam masjid malam tadi, rakaat demi rakaat kita lalui sampai pada akhirnya menyudahi sholat teraweh dengan bacaan lafal niat berpuasa... setelah malam larut menghinggapi hariku.. aku berpikir melihat jauh kebelakang dan semua kejadian masalalu terungkap disana, nikmat puasa kali ini mungkin berbeda dengan tahun yang lalu. masih ada ibuku yang setia menemaniku setiap kali aku saur dan berbuka puasa, memang sungguh menyedihkan tapi dari semua kejadian yang aku alami disatu tahun yang lalu, yang terkadang masih membuatku menangis kalau aku mengingatnya, tapi semua itu ada hikmah yang tersembunyi. dan aku harus berpikir dewasa untuk menyikapinya. Aku bersyukur Tuhan masih memberikanku kesempatan untuk menjalani kehidupanku lagi, kecelakaan yang membuatku tidak bisa apa - apa itu yang selalu aku jadikan patokam bahwa hidup ini terlalu singkat untuk disesali ataupun terlalu mudah untuk menyerah. selama itu pula aku belajar memaknai hidup, mengambil hikmah dari setiap kejadian yang ada, dan berpikir bijak untuk tidak membiarkan pikiran ini terbelenggu dalam kesedihan dan sesalan. lama aku memandangi diriku dalam cermin dan mengatakan diriku sendiri, aku bukan andy yang dulu, orang yang lemah dan mudah menyerah. aku sekarang adalah orang yang tak pernah kenal putus asa. aku yang sekarang adalah orang yang selalu bekerja keras menjalani kehidupanku. menjadikanku bermanfaat untuk keluarga dan menaikan derajat keluargaku itu adalah impianku. puasa kali ini menyelipkan sebuah doa dan segenggam harapan, semoga masa depan yang selalu aku dambakan akan berangsur diridhoi oleh Allah Swt... aminnn aku lanjutkan menghadapi jam yang sudah bergulir pukul tiga, temanku membangunkanku padahal aku udah pasang alarm tapi tetep aja ga bisa bangun sendiri. ya terkadang gunanya teman disitu saling membangunkan ketika salah satu dari kita ga da yang bangun... sahur dengan sayur dan tahu tempe goreng serta telur goreng sudah nikmat sekali walau aku masih berpikir sahur dirumah bareng bapak dan ibu,, aku merasa bahagia bisa kedatangan bulan ramadhan ini, paling tidak. tahajudpun tak mungkin aku lewatkan, memanfaatkan moment bulan ramadhan memang orang berbondong - bondong beribadah sebanyak mungkin, tapi seandainya mereka melakukanya diluar bulan ramadhan apaka mungkin akan seperti ini. kebersamaan dibulan ramadhan yang suci ini akan dilewati dengan kesombongan dan kemunafikan, ah semoga saja tidak, semoga bisa seterusnya menjalankan ibadah yang dasyat ini. kemudian ketika sholat subuh datangpun masih aku sempatkan dan memang harus aku lakukan, karena sudah janjiku akan mengkhatamkan Alquran sebelum lebaran datang, selesai tadarusan aku tertidur sampai jam 7 datang, padahal aku aku dikampung ga pernah itu yang namanya tidur abis subuhan, tidur menjelang dzuhur, tentunya ketika sudah melaksanakannya,kemudian bangun menjelang ashar dan membantu emak beres - beres ruman, kemudian menyiapkan menu buat buka puasa, itu suatu kebahagian sederhana yang teramat aku rindukan jika aku berada jauh dari rumah, masakan emak yang selalu ngangenin.. pagi datang dan mentari memancarkan cahaya paginya, aku beranjak dari tidurku dan mulai membereskan kamar yang memang sudah banyak debu, kemudian mencuci baju yang memang sudah menumpuk diember sampai tiga aku merendamnya,.. haduhhh bakal capek,, begitulah cerita siang ini aku akhiri