home sweet home

Jumat, 20 April 2012

malam sepi


sepeti sebuah kaca yang mudah sekali pecah itulah gambaran kehidupan yang dulu aku alami, perlahan memudar dan menghilang menjadi serpihan tak bertuan. Jika pada saat yang ditentukan sudah tidak ada waktu lagi yang bisa aku lakukan, aku akan menyegerakan dan menyudahi pikiranku. tapi sebaliknya semua yang ada padaku menggambarkan sesuatu yang harus aku perjuangan, dengan penuh dan dengan rasa menggebu - gebu dan tidak akan berhenti sekali dalam langkahku.
malamku sepi menyendiri disini tak ada seorangpun menemani, tidak tau siapa yang akan menemaniku. ingin rasanya ada seseorang yang datang dan menemaniku dan menjadi sandaranku saat aku kesepian dan ingin meluapkan semua keluhanku, tapi semua itu aku tidak mampu menjawabnya.

hanya saja aku berpikir mungkinkah suatu saat nanti engkau yang aku harapkan datang kepadaku. aku tidak tahu dan tidak dapat menjawab pertanyaanku sendiri, kapan aku akan mengakhiri petualanganku juga hanya waktu yang akan menjawabnya.

Oh Tuhan haruskah aku hanya diam dan menunggu tanpa ada suatu perjuangkan