Setelah perjalanan panjang penuh darah mereka selama tiga buku pertama, meliputi :
- Peristiwa hampir terbunuhnya Bella oleh si Vampire haus darah, James
- Peristiwa Edward meninggalkan Bella, untuk sesuatu yang disebut ‘for the greater good’, menyebabkan Bella bisa-di-katakan hidup sebagai zombie, yang berakhir dengan kejadian Edward berusaha bunuh diri, karena mengira Bella mati, dengan sengaja mengacau di wilayah kekuasaan keluarga Volturi, Keluarga kuno pemimpin para Vampire. Sebenarnya Edward nggak berbuat jahat, Ia cuma mau mandi matahari di siang hari bolong tepat jam 12 ditengah kerumunan festival tahunan keluarga volturi yang didatangi pada muggle, eh manusia biasa. Masalahnya, takdir kulit kulit vampire itu adalah mempunyai kecantikan yang samasekali tidak manusiawi, apalagi dibawah sinar matahari, akan nempak seperti diselimuti ribuan berlian.
- Peristiwa balas dendamnya victoria, pasangan James, si Vampire yang pada buku satu dibunuh oleh Edward. victoria ini berusaha membunuh Bella, Nyawa pasangan dibalas nyawa pasangan. Ia menciptakan segerombolan pasukan vampire untuk membunuh bella. Dari sinilah awal mula kerjasama para Cullens dengan para Shape Shifters, Jacob dkk.
Akhirnya pada buku keempat ini ms. Issabella Swan resmi menjadi mrs. Edward Cullen.
Pesta pernikahannya di Organize oleh Alice cullen, jelas merupakan pernikahan termegah yang pernah terjadi di Fork. Semua orang hadir dalam pesta itu, Charlie, Renne, anak-anak SMA Fork, Seth, bahkan Jacob, yang benar-benar patah hati pun, datang untuk memberi selamat. Edward dan Bella jelas bahagia.
Bahagianya bertambah bahagia ketika mereka sampai di tempat hunney moon mereka, Isle Esme, pulau pribadi Esme, hadiah dari Carlisle. Reaksi pertama Bella,”Hadiah!? Siapa orang yang memberikan pulau sebagai hadiah!!” hahahahaha. Kegiatan pertama yang mereka lakukan di pulau adalah berenang. Well, one thing leads to another, hehehe, settingnya kemudian berubah menjadi pagi hari, di kamar tidur putih yang berantakan, yang bantalnya robek digigit edward, hingga bulu angsanya berterbangan kemana mana. Adek kos ku teriak kenceng bener waktu baca bagian ini. Ckckckckckckck…….
Singkat cerita, gara – gara malam panjang tak bertepi itu Bella hamil. Whatt?? lhalhalha, halah baca aja sendiri kalu ga percaya. Bella hamil, nggak ada yang tahu, apa yang dikandungnya. Apapun itu, bella mulai kehilangan hawa hidupnya. Makhluk yang dikandungnya itu sangat kuat, selalu lapar. Tiap kali lapar ia menendang perut Bella dari dalam, hingga perutnya memar. edward, Charlisle, Alice, bahkan Jacob (kuk ada jacob? ada lah pokoke)) ingin makhluk tu di hancurkan, tidak tega melihat Bella yang terus kesakitan. Tetapi Bella, disupport oleh Rosalie, menginginkan apapun itu tetap hidup. Can you imagine, you watch your beloved ill as hell, dying slowly, watch the rest of her life slips every second passing by, you are desperate to help her feeling better, willing to take every pain from her to you, yet you can do nothing? well, one way to another it is frustating!!
Tidak ada yang tau apa yang diinginkan oleh makhluk yang dikandung Bella, sampai Jacob menyumpah dalam pikirannya, yang terbaca dengan mudah oleh Edward. Darah. Ya mungkin saja makhluk itu menginginkan darah. Jadi Darahlah yang kemudian di berikan kepada Bella untuk diminum. Dan ajaib (emmm, ngga ajaib juga siiiy) Bella terlihat lebih sehat, makhluk itu pun langsung tenang. Sebagai ungkapan rasa senangnya, makhluk itupun bergerak, menendang Bella. Dug…ups rusuknya patah, Dug!….ups rusuk kedua patah. Dug!…ooops pelvisnya patah.
Keadaan pun membaik setelah. Bella tidak begitu kesakitan lagi. Edward ternyata dapat berkomunikasi dengan makhluk…eh bayi yang dikandung Bella. Bayi itu memberitahu Edward betapa ia menyayangi momma-nya, dan Edward memberitahu bayi itu agar tidak banyak bergerak, karena itu hanya akan membuat momma-nya sakit. Sampai saat kelahirannya tiba.
Kelahiran bayi itu mendadak. Karena Bela terjatuh plasentanya putus. Bayi itu tak bisa bernafas, ia panik dalam perut Bella, membuat bella kesakitan karena gerakannya. merekapun berusaha mengeluarkannya. Berhubung saat itu Carlisle sedang berburu, maka Edward-lah yang menggantikan perannya sebagai dokter (jangan tanya bagaimana!) dan Jacob ang membantu memberi pernafasan buatan (hmmmm….) Bayi Bella sempurna, Reenesme memiliki mata Bella dan Kulit Edward, cantik tiada tara. Tapi Bella sekarat. Ia kehilangan banyak darah. Jantungnya hampir berhenti berdetak, tapi tidak sebelum Edward menunyuntikkan venom vampire nya. Dan saatnya pun tiba untuk Bella memasuki kehidupan barunya.
Menurut saya jadi vampire itu enak. Apalagi kalau seperti Bella yang mempunyai kekuatan untuk mengendalikan dirinya. Sebagai seorang newborn ia tidak merasakan kesulitan dalam menahan hasratnya untuk meminum darah manusia. Hanya saja memang emosinya labil, dapat meledak kapan saja. Seperti yang terjadi ketika Ia menngetahui bahwa jacob, sahabat, best man yang juga pernah mencintainya, juga memiliki niat membunuh Reenesme, bayinya, justru saat itu meng-imprint pada Reneesme, bayinya. Oooh she was hillarious! damn Sexy when she got angry that way!
Peristiwa Bella ini terjadi di tengah-tengah cerita, jadi masih ada setengah buku lahi yang harus diceritakan. Panjang ya, disingkat ajah deh ya!
Jadi setelah Bella marah, ada kurang lebih tiga bulan masa bahagia. Dimana Bella belajar berburu untuk pertama kali, memiliki rumah untuk dirinya tinggal bersama Edward dan Reneesme, Putrinya yang separuh vampire. mengalahkan Emmet saat adu pancho, mengamati Reneesme yang tumbuh dalam kecepatan tidak wajar, Memperkenalkan Reenesme kepada Charlie, menjalin hubungan baik bersama para warewolf. Hingga suatu hari saat Ia berburu bersama jake dan Reneesme, seorang vampire wanita yang diketahui sebagai Irina, mantan sahabat Cullens bersaudara yang mendendam pada Jacob, melihat mereka. Melihat Reneesme terutama, dan mengira Reneesme adalah Immortal child.
Immortal Child, anak yang abadi, adalah anak kecil yang di ubah menjadi vampire, selamanya mereka terperangkap sebagai anak – anak, tidak mungkin tumbuh, tidak dapat di ajari cara mengontrol dirinya sendiri, selalu lapar, oleh karena itu mereka dianggap berbahaya. Oleh karena itu menciptakan immortal Child adalah suatu hal yang dianggap tabu dan keluarga Volturi akan menghukum tegas ‘Sentences to dead’ bagi siapapun yang diketahui memiliki Immortal Child.
Irina menyangka reneesme seorang imortal child. Irina melihat bahwa Reneesme sangat dekat dengan Jacob. irina mempunyai kenangan buruk akan Immortal child, Ibunya tewas dihukum keluarga Volturi karena terbukti menciptakan satu diantaranya. Akal sehatnya hilang karena dendam dan trauma. Ia pergi menemui Volturi bersaudara , Aro, Caius dan Marcus, menceritakan keberadaan Reneesme pada mereka.
Keluarga Volturi jelas senang mendengarnya. Mereka sudah lama menunggu alasan untuk mengunjungi teman lama mereka , Carlisle. Bukan untuk beramah tamah tentunya, lebih kepada karena charlisle memiliki keluarga penuh bakat istimewa. Kemampuan itulah yang diincar oleh mereka, terutama Kekuatan melihat masa depan yang dimiliki Alice. So, tanpa berpikir ulang, dengan alasan menegakkan hukum, mereka pergi mengunjungi kediaman Cullens.
Apakah keluarga Cullens tinggal diam? tentu tiiidaaak! Alice telah melihat kedatangan satu klan keluarga voltur lengkap dengan pengawalnya, dan Ia kabur bersama Jesper, meninggalkan sedikit petunjuk kepada sisa keluarganya mengenai apa yang harus dilakukan. Maka mulailah keluarga Cullen mengumpulkan teman – temannya di seluruh dunia. Jacob menghubungi kawanannya. Semua datang untuk memberikan kesaksian atas keberadaan Reneesme yang separuh- Vampire separuh-Manusia, yang sangat terkendali dan tidak memiliki venom didarahnya. Semua berharap kesaksian itu cukup untuk menghentikan keluarga Volturi membunuh Renesme, kalau memang mereka berkunjung hanya untuk menghancurkan sang Immortal Child. Kalau tidak, hal itu hanya berarti satu hal, Perang.
Sekian ceritanya, akhirnya akan bahagia, wong judul chapter terakhirnya saja ‘happily ever after’
Stephanie Mayer sangat hebat dalam menyusun klimaks dalam saganya, prembule-nya, seperti biasa, lumayan membosankan. Tapi ketika kisahnya hampir mencapai klimaks (kurang lebih sepertiga bagian akhir) rasanya, perjuangan menyelesaikan dua pertiga bagian pertama nya itu terbayar lunas, untung bahkan!
Bukan untuk memiliki, tapi hanya menjaga mereka selalu aman dan bahagia selamanya.
For good….
Always and ever after
Tidak ada komentar:
Posting Komentar